BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian
guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru /
fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering
terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat
persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya,
dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru /
fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media
pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui tentang Pengertian media pembelajaran.
- Manfaat media pembelajaran.
- Fungsi media pembelajaran.
- Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran
- Hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran
- Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran
C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas Strategi Belajar Mengajar serta menambah pengetahuan
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa
media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan
sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber
kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat
komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi
berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik
menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002:6).
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan,
alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat
berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media
pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari
materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik
perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan
belajar siswa. Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan
terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan
menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan
pembelajarannya.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahwa membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat
itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga
dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data.
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu
kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan
fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut
dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.
- Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu,
tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa
media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin
terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan
jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan
media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang
cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan
media.
2.
Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai
sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal.
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media
pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya
wawasan siswa.
C. Peranan Media Pembelajaran
Kehadiran media pembelajaran sebagai
media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus
komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan alam, khusunya konsep yang berkaitan dengan alam semesta lebih
banyak menonjol visualnya, sehingga apabila seseorang hanya mengetahui
kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme.
Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa.
Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu
keberhasilan pengajar dalam pembelajaran.
Menurut Gerlach dan Ely (2002:11)
ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Ciri fiksatif (fixative property).
Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan
mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Cara ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek
yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan
setiap saat. Media yang
dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape, disket komputer, dan
film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian yang terjadi pada satu
waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2. Ciri manipulatif (manipulatif property).
Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada
peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar
atau time-lapse recording. Kemampuan
media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila
terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan
bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang
tertentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah
sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
Praktiknya seperti bagaimana proses larva
menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik
rekaman fotografer di samping itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali
hasil rekaman video. Selain itu juga bisa diputar mundur.
Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi
kimia dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatif dari media. Demikian
pula, suatu aksi gerakan dapat direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada
rekaman gambar hidup (video, motion film) kejadian dapat diputar mundur.
3.
Ciri disributif (distributive
property).
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransformasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta
didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini.
Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi
seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau
digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang
telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
Dari penjelasan diatas, disimpulkan
bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu media yang mampu menampilkan
serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu lama dan dapat disajikan
dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang digambarkan harus mampu
mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan adanya verbalisme.
Proses belajar mengajar dapat
berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi dengan semua alat inderanya. Guru
berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai
indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan
dapat dipertahankan dalam ingatan siswa. Siswa diharapkan akan dapat menerima
dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar sangat penting, karena seperti yang dikemukakan oleh Edgar
Dale (2003) dalam klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling
konkrit ke yang paling abstrak, dimana partisipasi, observasi, dan pengalaman
langsung memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pengalaman belajar yang
diterima siswa. Penyampaian suatu konsep pada siswa akan tersampaikan dengan
baik jika konsep tersebut mengharuskan siswa terlibat langsung didalamnya bila
dibandingkan dengan konsep yang hanya melibatkan siswa untuk mengamati saja.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka
dengan penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengalaman
belajar yang lebih konkret kepada siswa, dan dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam pembelajaran sebagai contoh yaitu media pembelajaran komputer interaktif.
D. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran
Meskipun dalam penggunaannya
jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu
kegiatan pembelajaran, namun secara umum terdapat beberapa kelebihan dan
kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media
pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan
belaka).
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu
dan daya indera, seperti:
a. Objek yang terlalu besar
digantikan dengan realitas, gambar, film
bingkai, film atau model.
b. Obyek
yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu
cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa
lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin)
dapat disajikan dengan model, diagram, dll.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi,
gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai,
gambar, dll.
3. Dengan menggunakan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini
media pembelajaran berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar.
a. Menimbulkan kegairahan belajar.
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung
antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap
siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan
kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru
akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila
latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi
dengan media yang berbeda dengan kemampuan dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama.
a. Memberikan perangsang yang sama.
b. Mempersamakan pengalaman.
c. Menimbulkan persepsi yang sama.
Ada
beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual antara lain
terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghiraukan
kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain, pengembangan, produksi,
evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual.
Disamping
itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam
proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu
tersebut diabaikan.
E. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Berdasarkan
keadaannnya media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Media sederhana (simple media) yaitu media yang dapat dibuat sendiri oleh guru dan biasanya tidak memerlukan arus listrik dalam penyajiannya. Termasuk dalam media sederhana, yaitu gambar diam, grafis, display, dan realita.
- Media canggih (sophisticate media) yaitu media yang hanya dapat dibuat di pabrik dan biasanya memerlukan listrik dalam penyajiannya. Termasuk dalam media canggih, yaitu radio, tape, TV, CD, VCD, DVD, proyektor, komputer dan lain-lain.
Menurut Rudi Bretz (2003) ada 7 (tujuh) klasifikasi
media, yaitu :
- Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan animasi.
- Media audio visual diam, seperti : Slide.
- Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.
- Media visual bergerak, seperti : Film bisu.
- Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto.
- Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio.
- Media cetak, seperti : buku, modul.
Ada tiga jenis media pembelajaran
yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran oleh guru di
sekolah, yaitu:
- Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projekted visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (nonprojekted visual).
- Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar dan jenisnya.
- Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media audio visual atau media pandang dengar.
F. Kriteria
Pemilihan Media
Media merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Dengan beraneka ragamnya media
maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena
itu ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
- Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku .
- Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya anatara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
- Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran.
- Karakteristik media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
- Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
- Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
Selain pertimbangan diatas untuk memilih media
dapat menggunakan pola seperti yang lain. Sejumlah pertimbangan dalam memilih
media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu
akronim dari:
- Access
Kemudahan akses menjadi
pertimbangan pertama dalam memilih media. Misalnya kita menggunakan media
internet perlu dipertimbangkan terlebih dahulu saluran untuk koneksi keinternet
tersebut. Akses juga menyangkut aspek kebijakan.
- Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan.
Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita. Media canggih biasanya
mahal. Namun mahalnyaa biaya harus kita hitung aspek manfaatnya. Semakin banyak
yang menggunakan maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
- Technology
Mungkin saja kita tertaarik
terhadap suatu media tetapi kita harus mempertimbangkan tentang aspek
pendukungnya.
- Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat
memunculkan komunikasi dua arah atau intraktivitas. Setiap kegiatan
pembelajaran yang anda kembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran tersebut.
- Organization
Pertimbangan yang juga penting
adalah dukungan organisasi. apakah kepala sekolah mendukung atau tidak.
- Novelty
Kebaruan dari media yang anda
pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya lebih
baik dan lebih menarik bagi siswa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang
amat penting yaitu media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu
akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi
guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak
hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja
tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun
video.
B. Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media
pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang
disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Yudhono, Ratih. 2013. Makalah Media Pembelajaran. (Online).
Tersedia pada http://mynameisobos.blogspot.com/2013/10/makalah-media-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Nopela, Neni. 2013. Makalah Media Pembelajaran. (Online).
Tersedia pada http://neninopela.blogspot.com/2013/05/makalah-media-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Ayhusna, Teni. 2012. Peran dan Fungsi Media Pembelajaran. (Online). Tersedia pada http://ippnuteni.blogspot.com/2012/10/makalah-peran-dan-fungsi-media.html. Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Schramm. 2013. Makalah Media Pembelajaran. (Online). Tersedia pada http://mynameisobos.blogspot.com/2013/10/makalah-media-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Sadiman. 2013. Makalah Media Pembelajaran. (Online). Tersedia pada http://mynameisobos.blogspot.com/2013/10/makalah-media-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Latuheru. 2013. Makalah Media Pembelajaran. (Online). Tersedia pada http://neninopela.blogspot.com/2013/05/makalah-media-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Hamalik. 2012. Peran dan
Fungsi Media Pembelajaran.
(Online). Tersedia pada http://ippnuteni.blogspot.com/2012/10/makalah-peran-dan-fungsi-media.html. Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Gerlach & Ely. 2012. Peran dan Fungsi Media Pembelajaran. (Online). Tersedia pada http://ippnuteni.blogspot.com/2012/10/makalah-peran-dan-fungsi-media.html. Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Dale, Edgar. 2012. Peran dan
Fungsi Media Pembelajaran.
(Online). Tersedia pada http://ippnuteni.blogspot.com/2012/10/makalah-peran-dan-fungsi-media.html. Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Bretz, Rudi. 2012. Makalah Media Pembelajaran. (Online). Tersedia pada http://mynameisobos.blogspot.com/2013/10/makalah-media-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar